LURAH HEBAT, MEMPOPULERKAN WISATA RELIGI

2020-03-06 0 comments user_lamperkidul

SEMBILAN tahun menjadi lurah di Lamper Kidul, membuat hubungan Marjuki dengan warganya seperti saudara. Ia banyak mengenal warganya, yang sebagian besar adalah pensiunan. "Saya layani mereka, kadang juga saya jemput. Kalau ada hajatan, saya juga sering datang," tutur lelaki yang bertugas di Kelurahan Lamper Kidul, Kecamatan Semarang Selatan, sejak 2011 itu.

Dia menambahkan, setidaknya ada tiga kelompok lansia yang rutin mengadakan kegiatan tiga bulan sekali. Adapun angkatan mudanya, menurut lurah kelahiran Ungaran, 4 September 1964 itu, bekerja atau studi di luar kota. "Ini salah satu kendala di sini, susah untuk kegiatan karangtaruna, mereka banyak di luar kota," ujar mantan Lurah Randusari itu.

Sekalipun demikian, menurut lelaki berlatar belakang pendidikan Unnes (dulu IKIP Semarang), kegiatan sosial, budaya, dan keagamaan di kelurahan berpenduduk 4.400-an jiwa itu sangat bagus. "Di sini ada tiga gereja dan tujuh masjid. bahkan ada gereja besar.  Namun masyarakat hidup rukun, damai, dan aman, saling bahu membahu,?? ujar lurah yang mengoordinasi enam RW dan 40 kelurahan itu.

Marjuki menuturkan saat ini Lamper Kidul mengangkat potensi makam Mbah Kramat Jati. Ia merupakan salah satu tokoh perintis kemerdekaan, yang makamnya mulai ramai dikunjungi peziarah. "Beliau wafat 1873, dan dimakamkan di Duku, wilayah RW 5 Kelurahan Lamper Kidul," kata dia yang menuturkan setidaknya dalam sehari ada dua sampai tiga bus rombongan peziarah.

Suami dari Agustutik itu menambahkan keberadaan makam Mbah Kramat Jati menjadi destinasi wisata religi yang diandalkan Lamper Kidul. ??Untuk mengembangkannya sebagai kampung tematik, dulu mendapat anggaran pemeritah kota Rp 200 juta. Namun dalam perjalanannya, dana berkembang hingga Rp 2,5 miliar. Ada banyak dana CSR yang mengalir,?? tutur ayah dari Alifah Hildayati, Ratna Dwi Hapsari, dan Alfani Tri Kurniawan itu.

Semakin banyaknya peziarah, mendatangkan penghasilan bagi warga. "Banyak yang bisnis kuliner,  bahkan warga juga menyediakan homestay. Itu menjadi income bagi warga Lamper Kidul," ujar lelaki yang tinggal di kawasan Sendangmulyo itu.

Di sektor pelayanan dia mengedepankan pelayanan yang cepat dan tak bertele-tele. Wajar jika persentase pembayaran PBB di wilayahnya melebihi target. "Ramah dan senyum, supaya warga kangen sama kelurahan," ujar Marjuki yang dua tahun ke depan pensiun.

Salah satu yang diupayakan adalah membuat kantor kelurahan juga kawasan Lamper Kidul sejuk, rindang, dan bersih. ??Saya ingin membuat warga yang hidup di Lamper Kidul itu sejahtera, tidak ada tekanan, dan tercukupi semua kebutuhannya. Semarang hebat, warga sejahtera, hidup benar-benar nyaman,?? tandas Marjuki yang bertekad ingin membuat Lamper Kidul semakin dikenal.

Let us know what you think

* Required field

Comments (0)